DAERAH

Penanggulangan Bencana Tidak Saja Tanggung Jawab Pemerintah

Kota Bima (NTB)—Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin SE menyatakan, penanggulangan bencana tidak semata-mata tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab masyarakat, baik tingkat pusat maupun di daerah. Keberadaan Tagana sangat dibutuhkan guna membantu masyarakat agar memahami tentang kemampuan diri dan kondisi lingkungannya, terutama yang berkaitan dengan kerawanan terhadap bencana.
Selain itu, juga membantu masyarakat agar menyadari bahwa keberadaan peristiwa di lingkungannya yang dapat menimbulkan bencana, sehingga mereka merasa
memiliki lingkungannya, menumbuhkembangkan pemahaman tentang jenis-jenis bahaya, besaran dan siklusnya yang dapat menimbulkan bencana sebagai akibat peristiwa alam atau perilaku manusia.
“Keberadaan Tagan juga dapat membantu pelaksanaan pelatihan secara bertahap dan berlanjut, disertai geladi tentang aspek-aspek penanggulangan bencana terutama pencegahan, mitigasi atau pelunakan dampak bencana, kesiapsiagaan dan peringatan dini, sesuai dengan tingkat dan jenis kerawanan bencana setempat,” ujar A Rahman  saat membuka diklat penyuluhan tim penanggulangan bencana di kota Bima, pecan terakhir ini.
Indonesia merupakan salah satu negara makmur tetapi tidak terlepas dari intaian bencana, baik bencana karena peristiwa alam seperti gempa bumi dan tsunami atau gelombang dahsyat, letusan gunung api, banjir, tanah longsor dan musim kering panjang maupun bencana sosial seperti kebakaran, kerusuhan dan hal yang disebabkan oleh kelalaian  manusia.
Karena demikian, keberadaan Tagana pula sangat membantu masyarakat dalam menyadari perlunya dukungan bantuan dari luar untuk meningkatkan kemampuan guna mengatasi berbagai keterbatasan diri maupun lingkungan serta berperan aktif dalam pendayagunaan bantuan dari luar tersebut.(Yadin)

Tagana Garda Terdepan Penanggulangan Bencana

Kota Bima (NTB)—“Tidak semua orang mau mengabdikan diri menjadi anggota tagana. Yang sifatnya sukarela—namun tugasnya itu cukup berat bahkan mempertaruhkan jiwa dan raga demi membantu sesame,” ujar Wakil Walikota Bima H A Rahman H Abidin saat memberikan sambutan di acara diklat dan penyuluhan penanggulangan bencana alam di kota Bima, pecan lalu.
Dia menilai, anggota tagana merupakan insan sejati yang memiliki kepekaan sosial sangat tinggi serta memiliki naluri kemanusian besar. Kita dapat melihat perjuangan tim SAR yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan orang lain—bahkan menyelamatkan binatang yang terjebak. “Sebagian itu adalah tindakan konyol. Tapi bagi orang yang menghargai makhluk ciptaan Tuhan, itu adalah sebuah kemuliaan. Ada kebanggaan dan kepuasaan yang mereka rasakan, karena mampu berbuat sesuatu dan memberikan manfaat bagi orang lain maupun mahluk Tuhan lainnya,” kata A Rahman.
            Dengan adanya pelatihan tersebut, lanjut dia, diharapkan lebih dapat tanggap menangani bencana bahkan selalu mempersiapkan diri menghadapi bencana. “Tagana adalah garda terdepan dalam penanganan bencana di wilayah kota Bima. Karena itu, Satker terkait dapat membangun komunikasi yang intens dalam penanggulangan bencana di kota Bima,” harapnya.(yadin)

Tidak ada komentar: